Search This Blog

Thursday, October 24, 2013

Teori dan Model Asuhan Kebidanan menurut Ernestin



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dilihat dari fenomena fenomena kehidupan yang ada di sekililing kita. Masih banyak orang tua(ibu hamil) yang mengalami ketidaktahuan tentang bagaimana cara melakukan perawatan pada saat ibu tersebut sedang hamil. Dalam bidang kesehatan, hal hal tersebut telah menjadi tugas seorang perawat(bidan) yang dimana perawat(bidan) berfungsi sebagai pembimbing para ibu yang sedang hamil. Dalam ilmu keperawatan terdapat banyak sekali teori teori yang memaparkan tentang asuhan asuhan atau berbagai macam bimbingan yang diberikan bidan oleh klien(ibu hamil). Dari berbagai teori tersebut, setiap teori tentunya memiliki karakteristik dan ciri khas yang tersendiri, karena cara pandang yang mengemukakan teori tersebut berbeda beda dan jug di pengaruhi oleh perkembangan jaman yang terus berkembang.
Berdasarkan perkembangan jaman, teori ilmu keperawatan sangatlah penting dalam dunia kesehatan khususnya untuk merawat seseorang, oleh karena itu para ahli menyediakan suatu peranan penting bagi perawat(bidan) dan tenaga kesehatan lainnya.
Disini, kami sebagai penulis makalah ini akan membahas tentang salah satu teori yang berlaku didalam ilmu keperawatan, yakni teori Ernestine Wiedenbach. Yang dimana teori ini dikemukakan oleh seorang nurse-midwife yang berkualifikasi sebagai perawat dan kemudian menjadi nurse-midwife. Didalam teorinya, Ernestine memberikan dampak yang begitu besar bagi profesi perawat(bidan).
Sebagai tenaga kesehatan, kita wajib untuk mengetahui dan memahami teori keperawatan. Teori ini secara tidak langsung banyak digunakan. Namun, terkadang seseorang tidak menyadari bahkan tidak mengetahui bahwa mereka menggunakan teori dalam praktiknya.

1.2 Rumusan Masalah
1.    Siapakah Ernestin itu?
2.    Bagaimana teori dan model konseptual asuhan kebidanan?

1.3   Tujuan
1.    Untuk mengetahui siapakah ernestin itu
2.    Untuk mengetahui bagaimana teori dan model konseptual asuhan kebidanan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Ernestine adalah seorang perawat yang menemukan konsep dari realitas keperawatan. Sebelum menjadi nurse midwife, Ernestine Wiedenbach telah menjadi perawat selama 20 tahun. Kemudian dia menyelesaikan kualifikasi nurse midwife pada tahun 1946. Dia adalah penulis dari buku “Family Centered Maternity Nursing” pada tahun 1958, sebuah teks menyeluruh pada perawatan kandungan. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960 ketika ia menjadi mahasiswi di Yale University School of Nursing.
Walaupun Ernestine pernah lama menjadi perawat tetapi bukunya ini ditulis pada waktu dia bekerja di bagian Kebidanan. Ernestine menyatakan bahwa bagian favoritenya di pelatihan bidan adalah kedatangannya dirumah pasien untuk memberikan pertolongan melahirkan.
Ilmu perawatan klinis Ernestine Wiedenbach telah dikembangkan berdasarkan pengetahuannya selama bertahun-tahun di aturan klinis dan ajarannya sebagai hubungan profesionalnya.
Ernestine Wiedenbach memiliki banyak buku dan artikel yang telah diterbitkan. Beberapa diantaranya adalah:
·         Wiedenbach, E (1958). Family-Centered maternity nursing, New York: G.P. Putnam’s Sons.
·         Wiedenbach, E (1964). Clinical Nursing: A helping Art. New York: Spinger.

2.2  Teori
Ernestine yakin bahwa ada 4 elemen dalam praktek keperawatan / kebidanan. Ke 4 elemen tersebut yaitu filosofi, tujuan, praktek, dan seni. Falsafah adalah sikap dan kepercayaan dan bagaimana akibat dari kenyataan itu bagi mereka.
Penjabaran ke-4 elemen menurut Ernestine adalah sebagai berikut :
·         Filosofi adalah sesuatu yang memotivasi perawat / midwife untuk bertindak dengan berbagai cara.
·         Tujuan perawat / bidan adalah apa yang diinginkan perawat untuk menyelesaikan apa yang dilakukannya. Ini semua ditujukan ke arah yang baik dari keseluruhan pasien.
·         Praktik adalah tindakan keperawatan yang mempengaruhi kepercayaan dan perasaan tentang menemukan kebutuhan pasien yang ditemukan.
·         Seni keperawatan / kebidanan termasuk mengerti apa yang pasien butuhkan dan perhatikan, mengembangkan cita-cita dan tindakan untuk meningkatkan kemampuan / kesehatan pasien dan memberikan aktivitas yang berhubungan dengan rencana pengobatan agar dapat lebih meningkatkan kesehatan pasien.
Perawat / bidan juga harus selalu memusatkan pikiran pada pencegahan atau perkembangan suatu hal baru yang memprihatinkan.
Konsep yang luas menurut Ernestine pada tahun 1967 yang nyata ditemukan dalam keperawatan yaitu :
1.    The Agent Midwife
Empat elemen dalam “Clinical Nursing” yaitu filosofi, tujuan, praktik dan seni. Dikemukakan juga 3 poin dasar dalam filosofi keperawatan / kebidanan, yaitu :
a.    Menghargai atas kehidupan yang diberikan
b.    Menghargai kehormatan, otonomi dan individualisme pada setiap orang
c.    Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
2.    The recipient
Penerima asupan adalah wanita dalam masa reproduksi, keluarganya dan masyarakat yang karena suatu hal tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga bidan perlu melakukan tindakan atau intervensi bila terdapat kendala yang menyebabkan mereka tidak dapat memenuhi secara memuaskan.
3.    The Goal / purpose
Kebutuhan masing – masing individu perlu diketahui sebelum menetapkan tujuan. Bila sudah diketahui kebutuhannya maka dapat diperkirakan goal / tujuan yang akan dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional, atau fisiologikal yang berbeda dari kebutuhan normal.

4.    The Means
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Ernestine menentukan beberapa tahap yaitu :
a.    Identification           = identifikasi kebutuhan klien
b.   Ministration            = memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang     dibutuhkan
c.    Validation               = memberikan dukungan sesuai kebutuhan
d.   Coordination          = mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan
5.      The Framework
Meliputi lingkungan sosial, organisasi dan profesi. Konsep keperawatan Ernestine sebagai latihan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien, utuk membantu penelitian pemberian sopan santun dan keselarasan, perkembangan dari maksud ini yaitu keselarasan dengan pasien, menentukan penyebab dari ketidaknyamanannya, dan menemukan kemampuan pasien untuk memecahkan ketidaknyamanannya atau jika pasien tersebut memerlukan bantuan dari perawat atau tenaga kesehatan professional yang lain. Perawat utamanya harus bisa mengidentifikasi pasien yang membutuhkan pertolongan. Dalam memberikan perawatan seorang perawat menggunakan pandapat baik melalui perundingan, latihan, dan pemberian pendidikan tentang gejala-gejala. Persepsi pasien dari situasi ini adalah pertimbangan penting bagi perawat ketika memberikan perawatan yang kompeten.


BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Dari model kepunyaannya tentang ilmu keperawatan klinis, Ernestine menemukan bahwa ada 4 elemen utama yang diperlukan untuk ilmu keperawatan klinis, di antaranya antara lain :
ELEMEN
PENJELASAN
Filosofi
Cara yang ditempuh seseorang dalam memikirkan hidup dan
bagaimana kepercayaan mereka mempangaruhi mereka.
Tujuan
Sasaran di mana perawat bermaksud mencapai akhir daritindakan yang diambil. Semua aktivitas dimaksudkan untuk mencapai agar sesuatuhal menjadi semakin baik.
Praktik
Tindakan di mana perawat melaksanakan sesuatu dalam
rangka memelihara kebutuhan pasien
Seni
Kemampuan untuk memahami kebutuhan klien, dan mampu mengembangkan suatu intuisi dalam hubungan dengan aktivitas mereka
Ketika memperhatikan komponen ini, ilmu keperawatan klinis ini ada lebih unuk diperhatikan, dan Ernestine mengerjakan ini dengan memperhatikan 4 tindakan dan proses, yaitu :
·         Refleks secara spontan
·         Dikondisikan otomatis
·         Dengan penuh tanggung jawab
Dalam hubungan dengan perawatan praktek, ada 3 komponen yaitu :
·         Pemahaman kebutuhan klien
·         Sediakan tindakan untuk membantu menengahi kebutuhan itu
·      Mengirimkan pengesahan atas tindakan yang diambil untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut.


3.2Saran
            Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia penulis selalu tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini, agar kami dapat memperbaiki pembuatan makalah kami diwaktu yang akan datang.





























DAFTAR PUSTAKA

Sujianti, S.ST, dkk. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan.Nuha Medika. Yogyakarta
Hidayat, Asri, 2008. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan, MC Press, Yogyakarta
Lutfiati, Choiriatu, 2012. Teori - teori Kebidanan, Blogger

No comments:

Post a Comment