Search This Blog

Thursday, April 10, 2014

Laporan ingenhousz #flashback SMA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini. Selain itu keberadaan tanamann di bumi ini sebagai produsen terbesar sangatlah penting, karena ia merupakan satu kesatuan dari rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem. Ekosisitem terdiri dari teridiri dari dua macam komponen yaitu abiotik dan biotik. Faktor biotik yaitu terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik yaitu antara lain : udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi satu sama lain , misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengaruh cahaya terhadap gelembung yang dihasilkan saat fotosintesis tanaman hydrilla?
2.      Bagaimana pengaruh suhu terhadap gelembung yang dihasilkan saat fotosintesis tanaman hydrilla?
3.      Bagaimana pengaruh panjang gelombang terhadap gelembung yang dihasilkan saat fotosintesis tanaman hydrilla?
4.      Bagaimana penambahan NaHCO3 terhadap gelembung yang dihasilkan saat fotosintesis tanaman hydrilla?
1.3  Tujuan
Untuk mengetahui bahwa dalam fotosintesis dihasilakn O2 dan memerlukan cahaya, suhu , dan panjang gelombang
1.4  Manfaat
Kita dapat memperoleh wawasan baru tentang fotosintesis lebih jauh lagi






BAB II
DASAR TEORI
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Persamaaan reaksi fotosintesis:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Klorofil adalah pigmen karena menyerap cahaya, yakni radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata(visible). Cahaya putih (seperti misalnya cahaya matahari) mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Adalah mungkin untuk menentukan bagaimana efektifnya setiap panjang gelombang (warna) diserap dengan menyinari suatu larutan klorofil dengan cahaya monokromatik (cahaya berwarna satu) dan kemudian dengan meteran cahaya yang peka mengukur banyaknya cahaya yang melewati larutan tersebut. Dengan mengulangi proses ini memakai cahaya monokromatik sambil merentang seluruh spektrum yang kasat mata, maka mungkinlah untuk menggambar spektrum absorpsi. Perhatikan bahwa klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah dan ungu spektrum tersebut. Cahaya hijau yang paling sedikit diserap. Karena itu bila cahaya putih menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil, seperti misalnya daun, maka sinar hijau dikirimkan dan dipantulkan, dan hasilnya ialah struktur-struktur tersebut tampaknya hijau.
Begitu cahaya bertemu  atau mengenai materi, cahaya dapat dipantulkan, diteruskan (ditransmisi), atau diserap (diabsorpsi). Bahan-bahan yang menyerap cahaya tampak disebut pigmen. Pigmen yang berbeda akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, dan panjang gelombang yang diserap akan menghilang. Jika suatu pigmen diterangi dengan cahaya putih, warna yang kita lihat ialah warna yang paling dipantulkan/diteruskan oleh pigmen bersangkutan. (jika suatu pigmen menyerap semua panjang gelombang, pigmen itu akan tampak hitam). Kita melihat warna hijau saat kita melihat daun karena klorofil menyerap cahaya merah dan biru ketika meneruskan dan memantulkan cahaya hijau. Proses fotosintesis terjadi dalam beberapa tahap yaitu,
·         Penangkan Energi Cahaya (Fotosistem)
Ketika krolofil menyerap energi foton dari cahaya , elektron pada klorofil akan terlepas ke orbit luar. Elektron ini akan ditangkap oleh penerima elektron yaitu plastokuinon. Unit penangkapan elektron ini disebut fotosistem.


·         Aliran Elektron
Ada dua macam aliran elektron yaitu, elektron dari fotosistem II (P680) yang bersifat nonsiklis dan dari fotosistem I (P700) yang bersifat siklis.
·         Siklus Calvin
Siklus ini merupakan proses penggunaan ATP dan NADPH, untuk mengubah CO2 menjadi gula (Glukosa, Maltosa, Fruktosa, Amilum) hasil akhir dari siklus Calvin adalah gliseraldehid 3-fosfat(G3P). Suatu senyawa antara yang dipakai untuk membentuk senyawa gula (karbohidrat). Untuk membentuk membentuk I molekul 1 G3P. siklus calvin harus berjalan 3 kali. Siklus calvin dapat dibagi dalam tiga fase yaitu Pengikatan (fiksasi) CO2, reduksi pembentukan RuBP.
Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan lajufotosintesis 
1.      Intensitas cahaya
Laju fotosintesismaksimumketika banyak cahaya.
2.      Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida diudara, makin banyak jumlahbahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkanfotosintesis.
3.   Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapatbekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hinggabatastoleransienzim.
4.Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) 
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhandewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyakenergi dan makanan untuk tumbuh.




BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1  Waktu dan Tempat
Percobaan ini kami lakukan pada hari Rabu, 19 September 2012 bertempat di halaman SMA Negeri 2 Lumajang pada pukul 07.15 WIB.
3.2  Alat dan Bahan
Alat:
a.       Sungkup (merah, hijau, biru, kuning)
b.      9 Corong gelas
c.       9 Tabung reaksi
d.      9 Gelas beker
e.       1 Termometer
f.       Pengaduk
g.      Stopwatch
h.      9 Tali
i.        Bak
Bahan:
a.       Tanaman hydrilla yang masih segar
b.      Air
c.       Es batu
d.      NaHCO3
3.3  Variabel
Variabel bebas       : sungkup, suhu, cahaya, panjang gelombang
Variabel kontrol    : jenis air, wadah, waktu, jenis hydrilla
Variabel terikat     : laju fotosintesis (banyak gelembung)
3.4  Langkah Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Ambil 3 tangkai hydrilla yang daunnya lebat lalu potong sepanjang 10cm.
3.      Ikat ketiganya dengan tali pada pangkal yang telah dipotong.
4.      Masukkan hydrilla kedalam corong gelas hingga tidak ada yang keluar.
5.      Rangkai seperti pada gambar. Lakukan semuanya didalam bak besar yang berisi air.



6.      Usahakan jangan sampai ada oksigen didalam corong.
7.      Tutupi dengan sungkup warna hijau, kuning, biru, dan merah.
8.      Untuk praktikum yang menggunakan suhu 300C panaskan air terlebih dahulu.
9.      Untuk prkatikum yang menggunakan suhu rendah masukkan es batu ke dalam gelas beker yang telah dirangkai.
10.  Untuk yang menggunakan larutan NaHCO3 masukkan ½ semdok larutan tersebut kedalam air.
11.  Semua prkatikum dilakukan ditempat terang, kecuali untuk yang dilakukan di tempat teduh.
12.  Amati perubahan yang terjadi dengan durasi 3 menit hingga 5 kali.
13.  Hitung dan catat banyak gelembung yang muncul.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1    Tabel Pengamatan

No.
Macam
Gelembung
Keterangan
3
3
3
3
3
1
Di bawah cahaya
(tanpa sungkup)
36
55
40
60
85
Dominan gelombang sedang frekuensi konstan.
2
Sungkup merah
1
128
180
230
203
Saat terang jarak antar gelembung dekat dan kecil-kecil. Saat redup jarak antar gelembung jauh dan besar-besar.
3
Sungkup hijau
183
115
170
156
149
Saat terang jarak antar gelembung dekat dan kecil-kecil. Saat redup jarak antar gelembung jauh dan besar-besar.
4
Sungkup kuning
150
100
87
75
67
Gelembung kecil-kecil
5
Sungkup biru
157
101
132
74
85
Gelembung kecil, lajunya cepat dan besar kecilnya gelembung dipengaruhi cahaya
6
NaHCO3
302
451
440
434
390
Gelembung kecil dan lajunya cepat
7
Es batu
1
0
0
0
0
Gelembung kecil
8
Dipanaskan 30
130
272
160
152
235
Gelembung kecil, dan cepat. Beberapa terbentuk gelembung besar
9
Di tempat teduh
1
0
0
0
0
Gelembung kecil

4.2    Pembahasan
1.    Gelembung-gelembung gas yang dihasilkan pada percobaan di atas merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O(l)–> 4H+(aq) + O2 (g).
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata pada setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
2.      Pada praktikum pertama dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses fotosintesis berjalan cepat serta dihasilkan gelembung ukuran sedang dengan frekuensi yang konstan hal ini terjadi karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut yang berasal dari lingkungan dan mendapat energi berupa cahaya matahari (foton) yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Intensitas cahaya matahari yang diterima Hydrilla mempengaruhi laju reaksi terang dari keseluruhan proses fotosintesis tersebut. Semakain besar intensitas cahaya matahari yang diterima maka, reaksi terang pun berjalan lebih cepat, dan jumlah O2 yang dihasilkan pun bertambah, dikarenakan laju pengangkutan elektron oleh Fotosistem bertambah cepat, sehingga proses pengoksidasian H2O lebih cepat. Peningkatan intensitas cahaya matahari, akan berpengaruh terhadap keterlibatan jumlah fotositem. Jika intensitas cahaya matahar terus ditingkatkan maka jumlah fotosistem yang terlibat dalam penyerapan energi semakin banyak. Dalam kondisi seperti ini, keefektifitasan penggunaan fotosistem tergantung pada jumlah cahaya matahari yang diterima tumbuhan. Pada suatu titik tertentu penggunaan fotosistem akan berjalan maksimal.Sehingga peningkatan Intensitas cahaya matahari tidak akan berpengaruh.
Pada praktikum terakhir yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan bahkan hamper tidak terbentuk). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
3.      Pada praktikum ke 7 yang diletakkan di tempat terang dan ke dalamnya ditambahkan es batu, ternyata gelembung yang terbentuk sangat sedikit bahkan hampir tidak ada, artinya proses fotosintesis yang terjadi berjalan sangat lambat. Hal ini terjadi karena pada suhu (<300-400C) yang rendah enzim – enzim banyak yang tidak aktif sehingga banyak reaksi kimia yang seharusnya dilakukan oleh enzim menjadi lambat sekali.
Pada praktikum ke 8 air yang digunakan untuk percobaan dipanaskan terlebih dahulu hingga 300C. Dari data diatas gelembung udara yang dihasilkan cukup banyak dengan frekuensi yang cepat. Hal ini terjadi karena suhu yang digunakan merupakan suhu optimum yang berkisar antara 300 - 400C. Dimana pada suhu optimal ini enzim-enzim yang ada pada hydrilla dapat aktif bekerja untuk melakukan reaksi kimia dalam proses fotosintesis. Sehingga laju fotosintesisnya pun akan berjalan cepat. Namun hal tersebut tidak akan terjadi pada suhu diatas suhu optimal, karena suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim yang ada pada hydrilla sehingga fotosintesis tidak dapat berlangsung.
4.      Spektrum warna yang efektif dalam proses fotosintesis (menghasilakan banyak gelembung O2) urut dari yang terbanyak  yaitu merah, hijau, biru, dan  kuning. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang klorofil a (700nm) dan klorofil b(680nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (620–750 nm), hijau (495–570 nm), kuning (570–590 nm), dan biru (410 -550 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah dan biru  spektrum tersebut mengakibatkan terbentuk banyak gelembung kecil yang frekuensinya cepat. Setiap panjang gelombang akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap proses fotosintesis. Didalam kloroplas terkandung beberapa jenis pigmen, yaitu karotenoid. Krolofil a berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a mampu menyerap terutama cahaya merah dan biru ungu. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a terlihat hijau karena memantulkan cahaya hijau. Klorofil b, menyerap terutama cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya hijau-kuning. Karotenoid, adalah pigmen kuning oranye yang menyerap cahaya biru-hijau. Sehingga dalam reaksi terang panjang gelombang yang dibutuhkan adalah cahaya merah, dan cahaya biru -ungu. Kedua spektrum cahaya ini, mempengaruhi jumlah gelembung O2 yang dihasilkan.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa cahaya yang paling sedikit diserap adalah kuning. Seharusnya hal tersebut juga terjadi pada cahaya hijau namun tidak demikian. Hal tersebut mungkin terjadi karena ada kesalahan saat merangkai alat praktikum. Cahaya hijau adalah cahaya yang sedikit diserap. Karena itu bila cahaya putih menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil, seperti misalnya daun, maka sinar hijau dikirimkan dan dipantulkan, dan hasilnya ialah struktur-struktur tersebut tampaknya hijau. Didalam percobaan, hydrilla menghasilkan gelembung sedikit pada saat ditutup dengan sungkup warna kuning. Sedangkan pada saat ditutup dengan plastik warna merah gelembung yang dihasilkan cukup banyak. Hal ini disebabkan proses fotosintesis terjadi lebih cepat dan lebih terbantu oleh sinar matahari karena telah ditransmisikan dalam gelombang warna merah. Pada saat ditutup dengan sungkup warna kuning, sinar matahari ditransmisikan ke tumbuhan hydrilla dalam gelombang warna kuning yang memiliki panjang gelombang 570-590 nm.
5.      Selain H2O, senyawa lain yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis adalah CO2. Karbondioksida merupakan bahan dasar untuk pembentukan energi (amilum) dalam proses fotosintesis. CO2 diperlukan pada saat tahap reaksi gelap. O2 tidak dihasilkan pada reaksi gelap ini.
Penambahan CO2 akan berpengaruh terhadap pembentukan energi. Semakin banyak CO2 yang tersedia, semakin cepat proses pembentukan energi(pada ambang jumlah CO2 tertentu). Pada praktikum ke 6 ditambahkan larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air,
dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O


Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Air  yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu hydrilla tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi dari cahaya matahari digunakan untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).










BAB V
PENUTUP
5.1    Kesimpulan
1.      Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas.
2.      Fotosintesis akan berjalan cepat apabila mendapat suplai cahaya matahari yang cukup.
3.      Warna biru dan merah sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak gelembung gas.
4.      Penambahan soda kue sangat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga mengasilkan banyak gelembung gas.
5.      Suhu yang bagus untuk fotosintesis adalah suhu optimum.
6.      Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan membuktikan bahwa adanya oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis.
7.      Terdapat kesalahan dalam praktikum menggunakan sungkup hijau dimana seharusnya gelembung yang dihasilkan lebih sedikit disbanding sungkup merah dan biru.
5.2    Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya dilakukan dengan teliti dan cermat agar praktikum berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.



DAFTAR PUSTAKA

ahi.blogspot.com/2011/11/pengaruh-cahaya-terhadap-fotosintesis.html

No comments:

Post a Comment